Memainkan Alat Musik Sederhana

  SENI BUDAYA KELAS 7


BAB IV

MEMAINKAN ALAT MUSIK SEDERHANA



A. Musik Ansambel

  • Alat musik dalam permainan musik ansambel menurut fungsinya dapat dibagi menjadi tiga kelompok sebagai berikut. 

  1. Kelompok Alat Musik Ritmis 

    • Alat musik ritmis berfungsi untuk memberikan irama. 
    • Contoh alat musik ritmis yaitu triangle, gendang dan, ketipung.

 

2. Kelompok Alat Musik Melodis

    • Alat musik melodis adalah alat musik yang berfungsi membawakan melodi suatu lagu. Alat musik ini memiliki nada-nada sehingga dapat mengeluarkan rangkaian nada.
    • Contoh alat musik melodis yaitu rebab dan mandolin.

         3. Kelompok Alat Musik Harmonis 

  • Alat musik harmonis adalah alat musik yang berfungsi sebagai pengiring dan dapat mengeluarkan paduan nada sekaligus. 
  • Contoh alat musik harmonis yaitu sampek dan sasando.


B. Teknik Memainkan Alat Musik

  • Masing-masing daerah juga memiliki alat musik dengan karakteristik ter sendiri yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Berikut beberapa alat musik di Indonesia. 

  1. Angklung 

  • Angklung adalah alat musik dari daerah Jawa Barat dan Banten.

  •  Pak Daeng Soetisna seorang guru dari Kuningan Jawa Barat sejak tahun 1938 mengembangkan angklung sebagai musik di sekolah dengan membuat laras diatonik, seperti nada pada alat musik modern seperti piano, gitar, dan alat musik lainnya.

  •  Alat musik angklung berkat jasa Pak Daeng, dibedakan menjadi angklung pembawa melodi dan angklung pengiring. 

  • Angklung melodi terdiri dari dua tabung bambu, sedangkan angklung pengiring terdiri atas tiga atau empat tabung bambu. 

  • Angklung yang terdiri dari tiga tabung bambu adalah bentuk trinada misalnya C minor, G, dan D dim, sedangkan yang empat untuk catur nada misalkan G7 dan C7.


2.  Seruling Bambu 

  • Alat musik seruling bambu juga berkembang seperti angklung. Di Sulawesi Selatan yaitu di Toraja dan di Sulawesi Utara seruling bambu telah dipakai sebagai musik ansambel, demikian juga di Nusa Tenggara Timur. 

  • Alat musik seruling dibedakan menjadi seruling pembawa melodi dan seruling pengiring. 

  • Seruling pengiring berfungsi sebagai akor dan bas. 

  • Akor bunyi nada seruling terdiri dari tiga seruling, misalkan untuk akor C mayor berarti seruling satu bunyi nadanya c, seruling dua bunyi nadanya e, dan seruling tiga bunyi nadanya g.



3. Sasando 

  • Alat musik sasando berasal dari kabupaten Rotedau di Nusa Tenggara Timur, yang sudah sukar dijumpai.

  • Musik sasando sekarang sudah dimodifikasi sehingga dapat digunakan untuk mengiringi orang bernyanyi. 

  • Pak Jer. A. P yang tinggal di Kupang tepatnya di Liliba jalan ke arah Timor Leste, memodifikasi sasando sehingga menjadi sasando elektrik. Tanpa daun lontar suara alat musik ini  sudah jelas terdengar.

  •  Alat musik sasando mempunyai wilayah nada dari nada G besar sampai dengan nada e3. Selain itu, dapat digunakan dalam 2 nada dasar mayor yaitu nada dasar C dan nada dasar G. 

  • Sasando termasuk alat musik chordofone yaitu alat musik dengan sumber bunyi senar. Cara memainkan musik sasando dipetik, tangan kiri memainkan akor tangan kanan memainkan melodi. 

  • Urutan nada untuk tangan kiri dalam nada dasar C = do adalah do, so, so, fa, fi, la, ti, do, re, mi, fa, fi. Untuk melodinya dimainkan oleh tangan kanan, nadanya so, la, ti, do, re, mi, fa, so, la, mi, re, do, ti, la, so, fa, mi.



4. Calung

  • Calung dimainkan dengan cara memukul batang-batang bambu sedangkan angklung dimainkan dengan cara digoyangkan.



5. Kolintang 

  • Alat musik kolintang merupakan alat musik asli daerah Minahasa, Sulawesi Utara. 

  • Nama kolintang menurut masyarakat Minahasa berasal dari suaranya, tong (nada rendah), ting (nada tinggi), dan tang (nada biasa). 

  • Dalam bahasa daerah setempat berarti, ajakan ”Mari kita lakukan Tong Ting Tang” atau Mangemo kumolintang. Ajakan tersebut akhirnya berubah menjadi kata kolintang agar mudah dilafalkan oleh masyarakat.




C. Memainkan Alat Musik Melodis

  • Teknik Bermain Rekorder 

Rekorder alat musik bukan asli bangsa kita, suara yang dihasilkan kurang bagus, terlebih jika rekorder ditiup dengan keras dan tidak ber atur an. Suaranya me mekakkan telinga. Telinga bisa rusak, tetapi alat ini praktis dan mempunyai nada standar, se   hingga sering kali digunakan di sekolah untuk praktik musik ansambel.  

Agar bunyi rekorder terdengar bulat, maka waktu meniup bersamaan seperti menyebut thu/tu dan tho/to. Sistem penjarian dapat kamu lihat dalam buku manual rekorder berikut ini.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyanyi dengan Satu Suara

Seni Lukis